Sampah Limbah Rumah Tangga Berupa Daun Daunan Sebaiknya Dibuang

Cara paling ampuh membuang limbah elektronik dengan menyumbangkannya atau dikirim ke pusat daur ulang

Limbah elektronik pada umumnya mengandung logam berat seperti kadmiun dan timah, yang berarti alat elektronik tak bisa begitu saja dibuang ke tempat sampah. Mengutip dari compareandrecycle, setidaknya 80 persen limbah elektronik dunia masih ada sedangkan hanya 20 persen yang mampu didaur ulang.

Hal ini disayangkan, sebab pembuangan sampak elektronik berkontribusi pada polusi udara dan air. Sama halnya dengan skincare beberapa brand besar elektronik juga menyediakan jasa daur ulang untuk barang elektronik lama, seperti Apple dan Samsung. Cara lainnya, kamu bisa menyumbangkan barang elektronik ke mall rongsokan terdekat.

Manfaat Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Benar

Mengelola sampah rumah tangga dengan benar tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga memberikan berbagai manfaat lainnya:

Pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar adalah langkah penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya dan mengelolanya dengan cara yang tepat.

Mari kita mulai dari diri sendiri dengan mengelola sampah rumah tangga dengan benar. Dengan langkah kecil ini, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Dengan demikian, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih sehat tetapi juga membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

Sebagai perusahaan Nestlé berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari sampah plastik melalui proyek STOP (Stop Ocean Plastics). Proyek ini bertujuan untuk mengurangi polusi plastik di lautan dengan meningkatkan sistem pengelolaan sampah di daratan. Nestlé bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah, edukasi masyarakat, dan inovasi daur ulang.

Proyek STOP fokus pada beberapa area utama, seperti:

Selain itu, Nestlé juga berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengembangkan 10 Tempat Pengolahan Sampah dengan Pendekatan 3R (TPS3R). TPS3R adalah fasilitas pengelolaan sampah yang menerapkan prinsip reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Kolaborasi ini bertujuan untuk:

Proyek STOP Nestlé dan kolaborasi dengan pemerintah untuk mengembangkan TPS3R adalah contoh nyata dari upaya bersama untuk mengatasi masalah sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Mari kita mulai dari diri sendiri dengan mencoba cara pengolahan sampah rumah tangga di atas agar  mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian, kita dapat mewariskan lingkungan yang lebih baik kepada generasi mendatang. Selamat mencoba!

Korek gas bisa meledak di bawah sinar matahari, untuk mencegahnya kamu bisa bawakan ke pengepul atau isi ulang untuk penggunaan harian

Termasuk limbah B3 yang mudah meledak | Credit: Christian Allard via unsplash.com

Terbilang praktis dan bisa dibawa kemana-mana, tetapi jika dibuang dengan cara yang salah justru menimbulkan petaka. Pasalnya sisa cairan dalam korek gas jika diletakkan di ruangan terbuka dan terkena panas matahari bisa meledak secara tiba-tiba, lo. Maka kamu bisa cari alternatif lain menggunakan korek api atau jika sudah terlanjur bisa berikan kepada pengepul korek gas dan kemudian diisi ulang kembali. Tips terbaik untuk membuang limbah yang satu ini dengan mengirimnya ke tempat pegolahan limbah B3 terdekat.

This study aims to look at the form of the implementation of environmental education in the form of utilization of household waste (inorganic). nvironmental education is a process arbitrarily person to conduct environmental stewardship for sustainable survival. The increasing volume of waste requiring serious treatment of the waste management. Waste management does not use methods and techniques that are environmentally friendly waste management than would be a negative impact on health will also be very disruptive both residential environmental preservation, forest, rice fields, rivers and oceans. One of the forms of waste is household waste in the form of garbage anorgnik. This litter is very dangerous for health and the environment because it is made from inorganic sources of non-renewable natural and contains no chemicals, but its existence is only glimpsed one eye. Utilization of inorganic waste is one that can be done by the whole society to preserve the environment. This research is a descriptive study and a review of the literature. This study hopes to sustainable environmental education is expected to contribute knowledge to all levels of society on the importance of inorganic waste.

utilization of household waste, inorganic waste, implementation, environmental education

Azwar Azrul. 1986. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Ismoyo IH. 1994. Kamus Istilah Lingkungan. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.

Miles. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh tjetjep rohendi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong. L. J. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nitikesari, Putu Ening. 2005. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Sampah Secara Mandiri di Kota Denpasar. Tesis Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Sutopo, Heribetus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif Dasar Teorotis dan Praktis. Surakarta: Pusat Penelitian UNS.

Sutoyo, Bagong. 2013. Fenomena gerakan mengolah sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.

Tim Penulis PS. 2008. Penanganan pengolahan sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Undang-Undang No.23 Tahun.1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

https://www.google.co.id/search?q=definisi+limbah&hl=id#hl=id&q=definisi+sampah&s

tart=10. 6 Agustus 2013.

%PDF-1.4 %Çì�¢ 5 0 obj <> stream xœ­<Ù’Grïóx²œv×]µO¦B\-Wâˆ+ŽlGhŽžAs@q@ƒµô/ùÉè̬+hŒHyÉè®ÎÊÊûjü²z±ðoúÿöÃÅ¿üàwû‹aqwñË… ›‹ôßí‡ÅW×°À/ÂâúíE|D,„P½–\oäâúÃÅOÝ_–—¦>ß–—ºAZßmÆ{¼1Îv‹%<6Þv¢~ЮÛ.U\С{ …ÂkÓ}XZx^[Õ��ï–—.CèÞ./>æM·ÐËKŸ½ Ýß:¼4�Œ‹ƒ�«Ë?ÐX«µµ� qYÎt¿^.…ë­Ôé®*wi�ÂÉîÙÒÀYU·�uã!îæᲨõÒõÊXç`Ûÿ¼þQÏ÷ƒF†žóðñ»‹ë?üÔ½\â‰¯î œˆäù§«x\ Tú#.”zxü8�Øá}1DÒúzÑ#"^œ�[ÖÀáòJSW ¼¨ƒÓÝ,}o´2!/`#—¡·‹ëðùÕøp¿ÔpM(Ù½["C­Ý¸yW%P-”cƒås+`7œ„€tÿ»¼þ¹!‹é…lºýS<£¼2Ýë¥Ð$ ÝDtfP݇q)�HÀ° ÈÈŠwÂv#\öð>>Ž b»ïˆÀ z‡÷€Ö݇B_Ã5àán�«ñ(põ‡H!�¦Ã⪔ʞY{=¢èÂu›»»¯[­Ã#�‰ÿsL‡ô 2Ý^ÄÛB‚¦¥— 8á—BöVÖe¨Šv�(RpáŸ/@�ˆcnð âDO�oo=芗®�Mï=DÚZH½¸<Ý^JB�ãw);! Õõ΋닿âfñ+˜ŒŸÁ²|s!@‹à‚³ÖõnñáÂZ�¾ß_¼9k{„]ÀFÁ6È™^‚ž( Ð믞_�añ($ÂtÏŸ_?_‚ÜÂÑ”F]Ò=¨'Òà»—°ª{õÕó?/~¨+~|ßããBù¦ [wõÍ7ôM)Ø¥3ôÒÉ!+ø¥¤Ö@ þ·îÍóW¯ŸGhäáÏ‹çWßãWÐ/º¾Iн•ÝÕËoÿ¶DÑõÑ]¼y‘Dz�ÝWÏ¿y3Æ�¹€CÖ °¯^\ÅʆîúÇo—— ÁÆxß-^¾z�¥á™ï^¼ª[½¸ºŽàzóí¢ê�>ÅøÞ t�R‘äçk.á�Ýsöùöùå”Æ[k4Àzý‚öôlÄÕ×/¿~I”ðÆ©îÛçW`ÅÕ7ßFŒ$Ô¯âqãÒ«ÅŸ_~]ù#œ 4S ×˜“ãKë{kAFQG|#�QˆòBaeoU\¦QsðŒWh)­u÷=ÙÅ ¼ìþ­\|¹x½‚–h�/ÿP>}‡Î†|ÐK8¡Cëä�c¨�ÁÉyŒ…éê.¢¢Á>GT>�©ñ 'cò¤ ü¨+ÿŒ›e@A2*~ÿ¯Íö#Ú,�{¯üë©o´ê>-q7²:®·Ûþ69Sá»íÂ(ê*Xß>,,8ȵmP`j4˜+ëýâaºxû‡óÚÉΓµSy¸â œï•FíÌC5�ÖøžöõÃöŽÎ3 º•Èã‡húÑç½y<¬Þ¡Ø`žàûëiSÎ…72¿Vå*‘á}=ü&ñÏ; * Û¦¸0\¤@Ńk<~º0ϳÃ:ôw­Gkͪk#ŠOûÓøž˜ä!z9ÜWœÑß WÇ}Eq:€!Šª„ÌœÞÆoØ©+¢Ï¯F¼ñ¬‰�Í`gN ŠÚ%(³ „„‹Z"Ùˆßâ%9MŒ5 aA^ß0ñ<$û'ðV”bB €GwE*'FÜq}—d ¸ÍÅó²IøXP�#º·½pÅMž£º/Dÿ±0šìc!ØÄlÿ®¨ð#a²§(t ¢0BlVDaaá‘qŸ÷<òõñyˆ$F„™LNõ6š'ðêœyºÑÍ[•í/’6@ºÙ?ƨ͂d<€D�V­Z"A6^½Sˆ9à:m&dÁ f2,Y Û¯H�¯C#Ì.srÒ¼!º›JÙ%y ÀUš@Ê’Ÿé+m@a&ø»Ã&�O©IaDà[Tñ›î�4v=ýxD˜ÓçG lx3Uý)XD¤f·" u¿ÓÚªQÓ&É6„‰E…�–\½ÌUÕ´”|Hwô™¥;°rèÄ×�•;Õ}½‚r9ʻ̒@—bÆŸ˜Iú‰‡®&ä�¯fÞ�Ãvë´+D>Ýê°Ã3{bF"´ [踷0ˆ»tž¨€A 6º3Á8ìƼÈõ.ŒÀyË4,Ë·ÕåbDv dë!+ûnÆ5Û„ï×ô‘åÀÙ°sÜq‡@g´0û,�öce?“¶1BܦLט’Ø÷®ŠQå*F†zOñ�ż#%g³²˜J‚¹E¹Ðhû!U~Â"!ݤ¸`Æ0Á96gDàdØ$pÌ"$¡‡Ý‘$Çãj¬aÇ}µ,köôî¡ú¾mÙ`?Õ«{\m(ßl®³héÀ nÀca´”H>elò’ScƒŽs|_Tí@<ÁP»QÅ‚ˆe—§]~H'§Õá~Ný«4—Ç"¯‘Ç$‘Üe­++�‡ _�øX+øRU×èÇO¬pY_ŸÄµR‘K¨¹9æßã>xª Ù@³Ï©Èh,Ó„óvDýØæxÏ¡P˜ôs¥ïá±nYiÝgÐBw¯&rã6´AVåÇ]’”H¡Ø|ª—‹zF³5´FÛûjJ³ñ1¡#¡†€AÐQ!åé�§¦,ÈdÊ”ÈPÕëɺB�Ì%÷8‰8¼'.Ðãdn7…ÄœÜㆩí&a„,?Ëeñ‹nÔó©é•µÌºöi{ ‹Ÿ–lBeDŒ\âM»;˜F=·…U÷L±Æ%¥óÉQd lÓÂÆiôExg­n rá¨\ú8‹«Û"»0зs|Å|×XT,Z‚¸'(ŽÀ™2"ÄX(¾JBÚ츩œ”Wª;f&4pBér â1xÌ!oWS\hlžFvÂÜÆ+'¹q™ImdàÏŸgüýŒr7qQ�ñ|GNXë©p=£ÎçmÔ ˆ:ó¹,i.Deð-ü¶�žs¸ñaßhYL�ò‘#D”rÈ��5ql@¬Æ]UwÆÂrŠÆò…Q*%³ä,ÞÏ£ºkD·KÒ„Q-Ûg3Ý•Ëg’Ô·Å”°çX’ËÍǸªÐvG�1W`æ;Rèn1]]3oúØЖŽ%‰Á?§œö;Töalh0¼³þ„îx¼W‘sŒñG øÁȆwwLÙŒ|,áθÉÚ19=Jûºo©JöI4!äË—™ö¸˜’bû¹A–6ê&@«›± €û`4U.�î•4hðküôa‰Ý&-JÜfÕ¼"�›g5€ZXúŒwv…‚M% ù×q�ëöTPSR¶AÓ;Æ00v‹{–«x.ŠaONŽäÍXHU—¬„åp"¶;ˆl0˱KÍŠE7”�æsð˜–PC-�syQr±¾®Æ{jš$Ñzq_Ê3çìä‚Q®M¥f¬æo$UYqÎWIÕà «Sú¨ ;Ýh×q–×Ô$LaD÷”ï�«1ñòeç+ºÀÃ7hÓ\”Æxþ¶@BxåÕ/0"YáôXï¢o*VûS1nDªÑAž=VkÚ2Äy˜…ÛòÝù+š„5í7H4ð›�m•Að´ IÂäkÚ°‡ójœÎò¼ O ú§Î2.ÏÛ˜Þ*;ËÙˆ‚8ÇÞΙ÷üܪ­Nõº¬Ú£f!ÊεÂÀÖDÅ�*«¢Â¹%EŸïG˜“‰Uë°+Þ»Äe¸®jO5Î( ¹d…áð.Vá$(.;pjåCÃñš~’¬f² G,QR{×ód¨ÉeV9•6(°ì›Ž!WI¶ä}‹B•¯Ø�ÁT¿|Ã3z+™ÙèïÚNÍ,Ð ¸&}p¢e,D0%v`æy“óLô?ÏÅòcî§û°µòȘ{_øÆ.òœm¦EÀN‘cP,xÝÔB¯•då^³ç³¥`Ž¡ò­)îõßAB¤²íEçòzª¶·TÑpJ��Û>ËXd;ùåÆ¢<¹¢6Ç „ÌN¾p´õ¹mPC…u.Ñ`ZíË!Å

Tahukah kamu kalau limbah rumah tangga adalah salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia ini. Jadi sebelum ikut bermacam-macam campaign atau pergerakan cinta lingkungan, ada baiknya kita semua memperhatikan sampah-sampah terdekat yang kita hasilkan sendiri di rumah. Jika benar-benar diamati, kamu mungkin akan terkaget-kaget dengan banyaknya sampah jenis organik maupun anorganik yang kita ‘produksi’ tiap harinya.

Meskipun sudah banyak edukasi tentang pentingnya membedakan jenis sampah, tetapi tanpa disadari kita masih sering kurang jeli untuk memilahnya. Padahal, ada beberapa jenis sampah berbahaya yang harus benar pengolahannya untuk meminimalisir dampak buruk di kemudian hari.

Untuk itu dibutuhkan pengetahuan mengenai metode pengolahan limbah di rumah. Sampah bukan hanya dibuang pada tempatnya, melainkan kita wajib tahu pengolahannya hingga tempat daur ulang dari sampah tersebut. Lantas bagaimana pengolahan sampah berbahaya yang tak boleh sembarang dibuang? Berikut ini ulasannya.

Sampah Rumah Tangga: Penyumbang Sampah Terbesar

Saat ini, sampah rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar. Menurut data dari berbagai lembaga lingkungan, volume sampah rumah tangga terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi. Di banyak kota besar, tempat pembuangan akhir (TPA) sudah penuh dengan sampah rumah tangga, dan pengelolaan sampah menjadi masalah yang semakin mendesak. Penumpukan sampah tidak hanya merusak estetika lingkungan tetapi juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan.

Peralatan medis dan obat-obatan kedaluwarsa rentan disalahgunakan. Beberapa bisa, lo dikirimkan ke apotek bahkan untuk jenis vitamin tertentu dapat dipakai untuk tanaman

obat-obatan kirim ke apotek untuk daur ulang | Credit: Volodymyr Hryshchenko via unsplash.com

Salah satu bahaya limbah rumah tangga berupa obat-obatan ialah disalahgunakan, selain itu bahan kimia di dalamnya mempunyai efek buruk bagi lingkungan. Seperti jenis antibiotik, antiseptik, antivirus dan anti cacing jika sampai ke tanah akan menumbuhkan banyak mikroorganisme yang mengancam kehidupan hewan di dalamnya.

Namun, bukan berarti tak ada cara untuk mengolahnya. Limbah cair rumah tangga berupa obat-obatan ada yang justru bermanfaat bagi tanaman tanpa harus membuangnya ke fasilitas limbah B3. Salah satunya, vitamin B1 yang dapat meningkatkan proses metabolisme dalam jaringan tanaman. Untuk jenis termometer yang rata-rata mengandung 500 miligram merkuri dapat dikumpulkan ke tempat pengolahan limbah berbahaya terdekat. Gunakan situs web EPA atau earth911.com.

Dampak Sampah Rumah Tangga Jika Tidak Dipilah dengan Benar

Sampah rumah tangga yang tidak dipilah dan dikelola dengan benar dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Jenis-Jenis Sampah Rumah Tangga dan Cara Memilahnya

Sampah rumah tangga terdiri dari berbagai jenis yang perlu dipilah agar bisa dikelola dengan baik. Berikut adalah jenis-jenis sampah rumah tangga dan tips untuk memilahnya:

Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Jangan buru-buru dibuang, limbah cat di rumah bisa disimpan lebih lama untuk kemudian digunakan lagi. Begini lo, Penanganannya~

Limbah cat jangan langsung dibuang | Credit: russn_fckr via unsplash.com

Cat, pelapis noda, pernis ialah bahan berbasis minyak yang memenuhi syarat sebagai limbah berbahaya rumah tangga (B3) karena kandungan kimianya. Jangan-jangan buru-buru buang cat sisa atau cat lama ya. Misal cat lateks yang masih tersisa sebenarnya dapat dicampur sebagai lapisan cat dasar. Pastikan cat disimpan dengan tutup yang rapat.

Beberapa hal ini perlu dihindari ketika memutuskan untuk membuang cat sisa, diantaranya:

Jangan membuang limbah skincare sembarangan, beberapa brand kecantikan besar sekarang ini sudah mengadakan program daur ulang

Penanganan khusus produk skincare | Credit: Elsa Olofsson via unsplash.com

Banyak cara untuk mengolah limbah skincare tak terpakai. Pertama, kamu bisa mengalihkan produk perawatan wajah yang tak cocok menjadi skincare tubuh. Misalnya produk serum atau essence yang tak berefek di kulit wajah bisa dijadikan campuran pada produk body lotion.

Pilihan lain sebelum membuang kamu bisa menjual barang tersebut secara preloved. Kemudian kembalikan kemasan produk yang sudah digunakan ke brand kecantikan yang punya program daur ulang. Beberapa diantaranya, The Body Shop, Kiehls, Innisfree, dan Sensatia Botanicals.

Kemasan skincare juga bisa disumbangkan ke tempat tertentu. Namun, sebelumnya mulailah untuk membersihkan bagian dalam botol hingga melepaskan label kemasan produk. Apabila sudah bersih, bisa menghubungi perusahaan sosial daur ulang Waste4Change yag sudah beropreasi sejak 2014.